Kamis, 25 Agustus 2011

Pelatihan ANSYS Release 12.0


Pelatihan ANSYS Release 12.0PrintE-mail
Laboratorium Perancangan Teknik dan Tribologi Teknik mesin Undip Semarang, akan mengadakan Pelatihan ANSYS Release 12.0 (Lisensi resmi) dimana untuk yang pertama ditawarkan " Pelatihan Dasar Penggunaan software ANSYS" untuk mahasiswa S1 dan S2.
hasil yang akan didapatkan bahwa nantinya peserta dapat menggunakan software ini untuk :
1. Analisa Struktur sederhana
2. Analisa Mekanika kontak

Materi Pelatihan meliputi :
1. Geometry Modeling
2. Meshing
3. Solution and Control
4. Post Processing Analysis

Fasilitas pelatihan :
1. Module + CD tutorial
2. Sertfikat Pelatihan ANSYS Release 12.0
Biaya pelatihan : Rp. 200.000,-
Pelatihan ini direncanakan akan dimulai pada pertengahan Desember 2009, dan untuk jadwal akan ditawarkan kemudian.
Bagi yang berminat bisa langsung menghubungi Mbak Nur di laboratorium Perancangan Teknik dan Tribologi Jurusan Teknik Mesin Undip Semarang

Tutorial ANSYS Workbench


Tutorial ANSYS Workbench

Selasa, 18 Mei 2010
ANSYS Workbench umumnya digunakan dalam penyelesaian tiga dimensi. Bahan yang dapat dipelajari dari ANSYS Workbench dapat dilihat sebagai berikut :
Lecture 1 –3D Solids :
–3D solid models
–Booleans
–Meshing issues

Lecture 2–3D Modeling :
–Operate
–Import CAD
–Advanced topics

Lecture 3 –Analysis types :
–Analysis types
–Postprocessing
–TimeHistProc

Lecture 4 –Workbench basics :
–Workbench basics
–Geometric modeling

Lecture 5 –Workbench analysis :
–Workbench analysis types

Dan e-book tutorial dari ANSYS Work bench dapat didownload di sini. Semoga bermanfaat.

Tutorial ANSYS Classic

Senin, 10 Mei 2010

ANSYS Classic umumnya digunakan dalam menyelesaikan masalah dua dimensi. Topik yang diajarkan dalam tutorial ANSYS Classic tentang struktural dapat dilihat sebagai berikut :

Lecture 1 -INTRODUCTION
What is ANSYS?
Purpose of this Tutorial
Using this Tutorial Effectively
Starting up in a Unix System

Lecture 2 -TRUSS EXAMPLE
Preprocessing
Modeling , Element Type , Real Constants , Material Properties ,Meshing
Solution Phase
Analysis Type , Apply Constraints , Apply Loads , Apply Solution
Post-processing
Reaction Forces , Member Forces and Axial Stresses , Displacements

Lecture 3 -FRAME EXAMPLE
Preprocessing
Modeling , Element Type , Real Constants , Material Properties , Define Sections , Meshing
Solution Phase
Analysis Type , Define Frame Constraints , Define Frame Loads , Apply Solution

Lecture 4 –PLATE EXAMPLE
Preprocessing
Modeling , Element Type , Real Constants , Material Properties , Meshing (and refining a mesh)
Solution Phase
Analysis Type , Apply Constraints , Apply Loads , Apply Solution
Post-processing

Lecture 5 –APPENDIX
Working with ANSYS in Unix
Saving an ANSYS file , Opening a previously saved ANSYS file , Printing result tables, Printing graphical output

Managing your EWS Account
How to Access EWS files , Deleting EWS files in Unix

Creating Axisymmetric Models
General Notes on Understanding ANSYS

Tutorial ini berdasarkan pada tutorial Cosmos-Geostar yang ditulis oleh Dr. Keith M. Muller pada bulan Januari. Contoh masalah yang diselesaikan dalam tutorial tersebut juga ada dalam tutorial ini. Untuk itu saya harap tutorial ini sangat bermanfaat. Silahkan download di sini. Dan yang lain di sini.

flow chart

FEM

Selasa, 06 April 2010

Pendahuluan

Metode elemen hingga adalah suatu alat numerik yang digunakan dalam menyelesaikan masalah teknik seperti persamaan diferensial dan integral dengan metode pendekatan. Metoda itu mula-mula dikembangkan untuk mempelajari tentang struktur dan tekanan (Clough 1960) dan kemudian berkembang pada masalah mekanika kontinu (Zienkiewicz dan Cheung 1965).

Dalam sejarah ada banyak artikel tentang metode elemen hingga yang ditulis oleh banyak penulis dengan berbagai pendapat yang bertentangan diantaranya Gupta dan Meek 1996, Oden 1996, dan Zienkiewicz 1996. Metode elemen hingga menerima perhatian yang luas dalam dunia pendidikan teknik dan industri oleh karena keanekaragaman dan fleksibilitasnya sebagai suatu alat untuk menganalisis suatu permasalahan. Tak jarang diperlukan solusi pendekatan numerik dalam menyelesaikan permasalahan kompleks di industri, di mana solusi eksak sangat sulit diperoleh. Sebagai contoh yang kompleks dapat ditemukan pada masalah pendinginan peralatan elektronik (chip). Juga pada penguraian polutan-polutan selama kondisi atmosfer yang tidak merata, suhu pada dinding logam pada kasus turbin gas yang mana suhu gas masuk melampaui titik leleh bahan logam penyusun turbin, masalah pendinginan pada motor listrik, masalah perpindahan fasa yang berbeda, dan lain-lain merupakan contoh kompleks dari masalah eksak.

Walaupun mungkin masalah tersebut berasal dari persamaan umum dan kondisi batas dari prinsip dasar, tetap saja sulit untuk memperoleh bentuk solusi analitik terhadap masalah tersebut. Kerumitan tersebut disebabkan oleh kenyataan bahwa baik geometri maupun kondisi batas dinyatakan secara tidak beraturan.

Solusi analitik jarang ada, namun jika ada penyelesaiannya membutuhkan waktu yang lama. Di antara berbagai metode numerik yang berkembang beberapa tahun ini adalah, metode beda hingga, volume hingga dan metode elemen hingga.

Berikut dapat didownload e-book mengenai metode elemen hingga “Applied Finite Element Analysis” pada link di bawah ini :

FEM ANSYS

FEM ANSYS


Selasa, 04 Mei 2010

ANSYS adalah program paket yang dapat memodelkan elemen hinggauntuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan mekanika, termasuk di dalamnya masalah statik, dinamik, analisis struktural (baik linier maupun nonlinier), masalah perpindahan panas, masalah fluida dan juga masalah yang berhubungan dengan akustik dan elektromagnetik. Secara umum penyelesaian elemen hingga menggunakan ANSYS dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

(1) Preprocessing: pendefinisian masalah
Langkah umum dalam preprocessing terdiri dari (i) mendefinisikan keypoint/lines/areas/volume, (ii) mendefinisikan tipe elemen dan bahan yang digunakan/sifat geometrik, dan (iii) mesh lines/areas/volumes sebagaimana dibutuhkan. Jumlah detil yang dibutuhkan akan tergantung pada dimensi daerah yang dianalisis, ie.,1D, 2D, axisymetric dan 3D. .

(2) Solution: assigning loads, constraints, and solving
Di sini, perlu menentukan beban (titik atau tekanan), constraints (translasi dan rotasi) dan kemudian menyelesaikan hasil persamaan yang telah diset.

(3) Postprocessing: further processing and viewing of the results
Dalam bagian ini pengguna mungkin dapat melihat (i) daftar pergeseran nodal, (ii) gaya elemen dan momentum, (iii) plot deflection dan (iv) diagram kontur tegangan (stress) atau pemetaan suhu.

Professors Nakasone dan Yoshimoto dari Universitas Science Tokyo, Japan dan Professor Stolarski dari Universitas Brunel, United Kingdom menulis buku tentang analisis rekayasa menggunakan software ANSYS. Buku ini diberi judul “Engineering Analysis with ANSYS Software”. Kolaborasi dari beberapa ilmuan selama 10 tahun menghasilkan karya yang sangat bagus dan dapat digunakan oleh para peneliti maupun mahasiswa. Melalui buku ini ketika kita menyatakan “ANSYS” akan tertuju pada kemampuan analisis elemen hingga struktural dari berbagai produk yang tersedia dari ANSYS Inc.
ANSYS yang awalnya berasal dari nama produk komersial ANSYS Mechanical atau ANSYS Multiphysic, keduanya peralatan software analisis elemen hingga dengan bantuan komputer yang dikembangkan oleh ANSYS Inc. Perusahaan tersebut sebenarnya mengembangkan produk software untuk teknik dengan bantuan komputer, akan tetapi lebih dikenal dengan produk komersial ANSYS Mechanical & ANSYS Multiphysic. Untuk pengguna tingkat akademik ANSYS Inc menyediakan versi nonkomersial ANSYS Multiphysic seperti ANSYS University Advanced dan ANSYS University Research. ANSYS Mechanical, ANSYS Multiphysic and variasi nonkomersialnya secara umum yang digunakan dalam akademik adalah alat analisis yang berisi pre-processing (pembuatan bentuk geometrik, meshing), solver dan modul post-processing dalam satu kesatuan Graphic User Interface. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk ANSYS silahkan kunjungi website : www.ansys.com.

Dalam aplikasinya ANSYS dapat dibagi menjadi dua menurut dimensinya, yaitu :
a. ANSYS Classic
ANSYS ini menyelesaikan problema dalam 2 dimensi seperti : sistem solid dalam bidang 2 dimensi dan perpindahan panas dalam 2 dimensi. Untuk memperoleh software ANSYS Classic dapat dilihat pada link berikut :

b. ANSYS Workbench
ANSYS ini menyelesaikan problema dalam 3 dimensi seperti : sistem solid dalam 3 dimensi dan masalah aliran fluida pada pipa dalam 3 dimensi. Untuk memperoleh software ANSYS Workbench v10 dapat didownload pada link :

Pemodelan ANSYS


c. Pembuatan model dengan menggunakan program komputer ANSYS
Tugas Akhir ini menggunakan bantuan software Ansys untuk pengujian yang
akan dilakukan. Untuk itu pertama kali yang  harus dilakukan adalah pembuatan model
yang  akan digunakan. Model yang sudah jadi kemudian dibagi menjadi elemen-elemen
kecil untuk memudahkan dalam proses  meshing dalam ansys dan perhitungan
selanjutnya. Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam Ansys adalah
sebagai berikut di bawah ini :
 Penggambaran model ANSYS sesuai dengan standar yang digunakan.
 Menentukan material properties.
 Meshing (pembuatan elemen).
 Pemberian displacemen ( tumpuan ) pada model sesuai standar.
 Pemberian beban pada model
 Running model yang telah lengkap



d. Analisa dengan program ANSYS
Analisa yang dilakukan dalam tugas akhir ini yaitu analisa struktural. Analisa
struktural yang akan digunakan mampu memprediksi gejala perubahan bentuk pada
simulasi pembebanan proses pengangkatan blok. Karena dalam hasil analisa Ansys bisa
di dapat 2 model pencitraan, secara grafis dan list. Dalam analisa ini dipilih Grafis karena
untuk mengetahui letak dan besar perubahan bentuk yang terjadi saat lifting block.
1. Validasi Model
Untuk menjamin bahwa permodelan yang dilakukan sudah benar maka validasi
model dilakukan dengan mengacu pada perbandingan total berat blok antara blok
sesungguhnya dan blok hasil pemodelan dengan Ansys. Selisih berat tidak boleh
terlalu besar, dengan toleransi sebesar 10%. Setelah model dipastikan Valid baru
dilakukan proses selanjutnya yaitu simulasi pengangkatan blok.
2. Simulasi  model blok
Setelah model dinyatakan valid maka  tahap selanjutnya adalah melakukan
simulasi pengangkatan blok dengan memvariasikan penempatan eye platenya. Variasi
ini digunakan untuk mengetahui posisi eye plate mana yang menghasilkan



pembebanan paling merata sehingga  blok yang diangkat tidak mengalami
pembebanan terpusat yang cukup besar sehingga mengakibatkan perubahan bentuk
/deformasi. Setelah di dapatkan hasil dari simulasi pengangkatan blok, selanjutnya
adalah membandingkan hasil simulasi tersebut dan dipilih yang hasilnya terkecil
untuk skenario pengangkatan blok sesungguhnya di galangan.




Tutorial ANSYS Design Modeler


Tutorial ANSYS Design Modeler

Salah satu langkah dalam pemodelan masalah rekayasa menggunakan metode elemen hingga dengan ANSYS, adalah membangun bentuk geometri benda yang akan kita analisa. Design Modeler adalah fasilitas dalamANSYS Workbench yang digunakan untuk membangun geometri model yang akan dianalisa. Juga dapat digunakan untuk memodiifikasi hasil gambar dari perangkat lunak CAD.
Dalam tutorial ini saya akan membangun poros (sangat) sederhana. Saya sebut (sangat) sederhana karena sependek pengetahuan saya belum pernah menemukan poros dengan geometry sesederhana ini. Setidak-tidaknya poros, pada bagian transisi diameter terdapat fillet untuk mengurangi kosentrasi tegangan pada bagian tersebut.
1. Buka program Ansys 12 workbench.
2. Drag n drop “geometry” dibawah component system ke daerah “project schematic”. Cara alternatif: double klik modul geometry.
3. Klik kanan geometry pilih new geometry. Ini akan membuka jendela Design Modeler. Selanjutnya kita bekerja di jendela ini.
4. Pilih milimeter sebagai unit.
5. Pada tree outline pilih XYPlane dengan cara klik kiri.
6. Klik ”look at face” untuk mengubah orientasi.
7. klik tab sketching>draw>circle
. Arahkan pointer yang berbentuk pensil pada titik origin yaitu koordinat (0,0). Pastikan sampai keluar huruf P (point constraint), klik dan tahan dan geser. Release untuk membuat lingkaran.
9. Klik dimension>diameter
10. Klik lingkaran dan drag ke arah luar lingkaran.
11. pada kolom details, tentukan diameter 10 mm.
12. Klik extrude.
13. Pada detail extrude, pada kolom FD1,Depth(>0) isikan 60 mm. Ini adalah ketebalan penambahan daging. Klik Generate.
14. Ubah pandangan menjadi isometric dengan cara klik bola biru pada ikon koordinat.
15. Untuk zoom in dan zoom out geser scroll. Untuk memutar gambar tahan scroll dan geser tetikus (mouse).
16. Pastikan XYPlane aktif dan klik ikon ”new plane”.
17. Pada detail Plane4 atur Transform 2 (punya anda mungkin bernama Transform 1) menjadi “Offset Z” dan isikan nilai offset 60 mm .
18 Klik ikon ”Generate”. Akan terbentuk plane baru yaitu plane4 (nama plane anda mungkin berbeda).
19. Klik ikon “Look At” untuk merubah pandangan tegak lurus terhadap plane4.
20.Pindah ke tab ”Sketching>Draw>Circle.
21. Ulangi langkah 8 sampai langkah 11 dengan diameter lingkaran 15mm.
22. Ulangi langkah 12 sampai langkah 14 dengan ketebalan extrude 40mm.
23. Pastikan Plane4 aktif dan klik ikon ”new plane”.
24. Pada detail Plane6 atur Transform 2 menjadi “Offset Z” dan isikan nilai offset 40 mm. Langkah ini adalah untuk membuat plane baru yang berjarak 40mm dari plane 4. Catatan: nama plane baru mungkin berbeda dengan yang tertulis di tutorial.
25. Klik ikon “Look At” untuk merubah pandangan tegak lurus terhadap plane6.
26. Ulangi langkah 8 sampai langkah 11 dengan diameter lingkaran 10mm.
27. Ulangi langkah 12 sampai langkah 14 dengan ketebalan extrude 60mm.
Hasil akhir seperti terlihat pada gambar.
28. Tutup jendela Designmodeler. Klik file>close designmodeler
29. Pada jendela workbench simpan proyek dengan cara klik file>save as….tentukan lokasi penyimpanan.

About MechanicalBrothers

Seseorang yang tahu sedikit, berharap berbagi dan belajar dengan blog ini. Mohon koreksi dan masukan dari teman-teman yang membaca. "saya menulis bukan karena saya yakin tulisan saya benar 100%, namun saya menulis karena saya yakin (sedikit) pengetahuan dan (sedikit) pengalaman yang saya tuliskan butuh "tambahan" dan perbaikan."
Posted on February 9, 2011, in Uncategorized and tagged . Bookmark the permalink. 6 Comments.
  1. Wah tutorial Ansys patut dicoba nih. ayo tambah lagi tutornya
  2. wah, tutorial yang bagus. terimakasih sudah mau berbagi ilmu. saya jadi ada gambaran kalau mau membuat model 3d. tapi kalau mau buat belitan transformator bagaimana caranya ya? saya sedang ingin membuat model transformator daya yang menggunakan isolasi minyak.
  3. ada referensi untuk belajar ansys 13 ga? tepatnya untuk design modeler dan fluent.. anda belajar dari mana? terimakasih sebelumnya.
    • Saya belum pernah mencoba ansys 13. Saya belajar Ansys 12 otodidak, tutorial unduhan dari internet juga tutorial yang berada satu paket di CD (bajakan) Ansys 12.